Minggu, 27 Maret 2011

CIRI-CIRI AHMADIYAH

Meraknya isu tentang aliran sesat di Indonesia, terutama di ACEH sendiri tidak hanya dikalangan masyarakat tetapi juga sampai ke perguruan tinggi. Antara lain perguruan tinggi "JANTOENG HATE RAKYAT" atau lebih di kenal dengan UNIVERSITAS SYIAH KUALA (UNSYIAH).


Untuk mewaspadai masuknya aliran tersebut dari berbagai unsur tertentu kita harus memperhatikan beberapa karakteristik atau ciri-ciri unsur aliran tersebut .


Tidak diragukan lagi, bahwa ajaran Ahmadiyah, baik Lahore maupun Qadian,1 berkeyakinan bahwa:
1. Nabi Isa as benar-benar disalib di tiang salib oleh orang-orang Yahudi, tetapi tidak sampai wafat, hanya mengalami luka-luka dan pingsan saja, sebagaimana klaim Mirza Ghulam Ahmad.
2. Nabi Isa as tidak diangkat ke langit. Keyakinan bahwa nabi Isa as diangkat ke langit adalah mengikuti keyakinan Kristen, demikian klaim Mirza Ghulam Ahmad.
3. Nabi Isa as telah wafat dan konon makamnya ditemukan di desa Mohalla Khan Yar, Srinagar, Kashmir, sesuai klaim Mirza Ghulam Ahmad.
4. Oleh karena nabi Isa as telah wafat, maka Mirza Ghulam Ahmad adalah al-Masih yang dijanjikan itu, sebagaimana klaim Mirza Ghulam Ahmad sendiri.
5. Keyakinan Islam tentang turunnya kembali nabi Isa as ke dunia mendekati hari kiamat adalah mengikuti keyakinan Kristen (lihat butir 2). Menurut Mirza Ghulam Ahmad, nabi Isa as tidak akan turun lagi ke dunia karena sudah wafat, sehingga al-Masih yang diramalkan akan turun itu adalah dirinya sendiri.
6. Nabi Muhammad saw adalah nabi yang paling mulia dan paling sempurna dari sekalian para nabi Allah,  sebagaimana klaim Mirza Ghulam Ahmad. Hal ini dimaksudkan agar “kenabian” Mirza Ghulam Ahmad dapat diterima oleh umat Islam.
(Keenam ciri utama Ahmadiyah tersebut merupakan bentuk pengingkaran Ahmadiyah terhadap Al-Qur’an dan Hadits. Bukti-bukti Al-Qur’an dan Hadits menunjukkan bahwa nabi Isa as tidak pernah disalib, benar-benar masih hidup, dan perlu dicatat, bahwa tidak ada satupun Hadits yang meramalkan kedatangan Mirza Ghulam Ahmad, kecuali bahwa orang yang diramalkan akan datang itu dengan tegas dan jelas disebut sebagai ISA PUTRA MARYAM, seorang nabi dan rasul Allah bagi Bani Israel.2 Argumentasi Ahmadiyah sebenarnya didasarkan pada dan dijadikan pembenaran bagi kalim-klaim Mirza Ghulam Ahmad.

Enam butir di atas, sudah sangat cukup untuk mengeluarkan Ahmadiyah dari Islam, dan kepada kaum muslimin dihimbau untuk tidak ragu-ragu menyatakan kepada siapa saja pengikut Ahmadiyah, khususnya di Indonesia, bahwa mereka adalah golongan minoritas non-muslim. Namun demikian, oleh karena mereka mencatut Islam sebagai kedok agamanya, kita tetap berkewajiban untuk mengawasi gerakan pemurtadan oleh mereka.

Sesungguhnya, Ahamadiyah jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan Kristen dalam hal pemurtadan ini.
Keterangan:
1. Ajaran Ahmadiyah ini sering berubah-ubah seiring perkembangan zaman, tidak punya prinsip dan pedoman yang jelas. Hal ini berbeda dengan ajaran Islam yang senantiasa tegas sepanjang masa.
2. Berbeda dengan Ahmadiyah Qadian, Ahmadiyah Lahore menyangkal klaim Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan rasul Allah, tetapi mereka tetap berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Al-Masih yang dijanjikan oleh nabi Muhammad saw. Sangkalan ini tentu saja sangat ironis mengingat Al-Masih yang dijanjikan oleh nabi Muhammad saw adalah Isa PUTRA MARYAM, seorang nabi dan rasul Allah. Jika Mirza Ghulam Ahmad adalah Al-Masih yang dijanjikan, maka sudah barang tentu statusnya sama dengan Isa PUTRA MARYAM, yang berarti Mirza Ghulam Ahmad juga seorang nabi dan rasul Allah (hal ini tentunya bertentangan dengan QS. 33:40 yang menegaskan bahwa Muhammad adalah penutup para nabi). Ini pemahaman logisnya. Demikianlah Ahmadiyah, mereka selalu menafsirkan ayat/hadits sesuai kehendak hawa nafsunya saja.(ikhwan).

By : CHALIL FIRDAUS